SURABAYA - Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo membuka seminar pencegahan radikalisme dan intoleransi kepada pegawai negeri pada Polri di lingkungan Polda Jatim.
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Rapat Gedung Patuh ini di hadiri oleh Pejabat Utama Polda Jatim, Guru Besar UINSA, Himpunan Psikologi Indonesia Jatim, Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian, Plh. Kasatgaswil Jatim Densus 88, dan secara virtual di ikuti oleh Kapolrestabes, Wakapolrestabes, Polresta, Polres, Kabag, kasat dan Kapolsek.
Dalam kegiatan tersebut Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo menyampaikan. Bangsa Indonesia terbentuk dari perbedaan suku, agama dan ras yang telah terbingkai dalam kebhinnekaan, namun akhir-akhir ini persatuan dan kesatuan itu sedang diuji provokasi memecah belah bangsa dan konflik SARA.
Baca juga:
Kapolres Mojokerto Cek Terminal Kertajaya
|
Mendagri M. Tito Karnavian, menyatakan bahwa terdapat lima cara dalam menangkal radikalisme, antara lain menetralisir orang yang berpotensi untuk melakukan perekrutan, melemahkan ideologi radikal yang disebarkan, membuat dan menyebarkan ideologi tandingan kepada masyarakat, mengawasi media yang menjadi sarana penyebaran paham radikalisme, serta memahami konteks sosial dan budaya yang ada di setiap lapisan masyarakat.
"Oleh karena itu, Polda Jatim melaksanakan seminar yang menghadirkan narasumber Nasional dengan harapan seluruh personel Polda Jatim dapat memahami akan bahaya radikalisme dan intoleransi sehingga tidak terjerumus dalam lingkaran pengaruh paham yang bertentangan dengan Pancasila, " jelasnya Wakapolda Jatim dalam sambutannya pada Senin (25/7/2022).
Kegiatan diakhiri dengan pemberian cinderamata kepada para narasumber dan foto bersama. (*)