LSIH UB Gelar Pelatihan Analisis Cemaran Mikroba pada Air Minum Kemasan

KOTA MALANG - Laboratorium Mikrobiologi Laboratorium Sentral Ilmu Hayati Universitas Brawijaya (LSIH-UB) menyelenggarakan pelatihan keahlian dalam bidang analisis dan pengukuran bagi peneliti dan mahasiswa, Rabu (13/04/2022).

Webinar yang mengusung tema “Analisis Cemaran Mikroba pada Sampel Air Minum dalam Kemasan” ini diselenggarakan secara daring melalui media zoom meeting.

Baca juga: Kapolri Bicara Wujudkan SDM Unggul di Acara Bantuan Pendidikan Putra-Putri Polri

Pelatihan ini diikuti oleh 293 peserta yang terdiri dari dosen, mahasiswa, dan analis laboratorium yang berasal dari 128 instansi.

Kepala LSIH Dr. Yuni Kilawati, S.Pi., M.Si saat membuka webinar menyampaikan, pada saat ini hampir seluruh masyarakat mengkonsumsi air minum kemasan. Untuk itu pelatihan ini sangat diperlukan untuk mengetahui mikroba yang terdapat pada sampel air minum kemasan dan bagaimana cara mengujinya. Ia juga berharap kegiatan ini tidak berhenti pada satu agenda webinar saja.

Baca juga: Pahami Luka Korban Agar Tidak Tambah Parah, Tahapan PPGD Menolong Korban Laka

Kepala LSIH Dr. Yuni Kilawati, S.Pi., M.Si.

“Saya berharap webinar ini dapat berkelanjutan, baik untuk kerja sama pengembangan metode, koordinasi terkait jenis sampel yang dimiliki para peserta, maupun kerja sama untuk meningkatkan kemampuan analisis, ” ungkap Dr. Yuni.

Baca juga: Mendengar Suara Azan dan Alqur'an Maria Cahyaningtyas Utami Masuk Islam

Dua pemateri hadir dalam kegiatan ini. Pertama, Kepala Laboratorium Mikrobiologi LSIH Prof. Dr. Ir. Lilik Eka Radiati, M.S., IPU yang menyampaikan materi “Penerapan SNI Air Minum dalam Kemasan dan Ruang Lingkup Pengujian Cemaran Mikroba pada Air Minum Dalam Kemasan”. Kedua, Analis Laboratorium Mikrobiologi LSIH Tabhita Larasati, S.TP yang menyampaikan materi “Cara Uji Cemaran Mikroba pada Air Minum dalam Kemasan”.

Di akhir acara, diadakan sesi tanya jawab dan diskusi yang dipandu oleh moderator Bonick Kartini Lonameo, S.Pi., M.Sc., M.P. (BKL/Humas UB)

Baca juga: Kitab Kuno 1800 M Masih Terawat di Masjid Datok Kangean